Road MuseumMu to Jawa Timur
GRESIK — Kota Gresik, Jawa Timur, adalah kota pertama yang kami kunjungi dalam rangka Road MuseumMu to Jatim. Di kota ini, kami mengunjungi tokoh Hizbul Wathan (HW) di Toko Hizwa. Di toko ini kami bertemu dengan Kyai Bisri.
Muhammadiyah di Gresik ini, cukup unik. Hal itu sesuai dengan cerita awal pendiriannya.
Waktu itu, diawali dengan diskusi anak-anak Remas (remaja masjid) di bawah bedhug masjid Jamie’. Dari obrolan diskusi itu, kemudian anak-anak sangat tertarik dengan pembaharuan yang dilakukan di Yogyakarta (DIY) dan Surabaya (Jawa Timur).
Kemudian, diutuslah Faqih Usman dan Hasnan untuk bertemu dengan Mas Mansyur di Surabaya.
Dan, di situlah awal Muhammadiyah berdiri. Yaitu, di bawah bedhug masjid Jamie’ oleh anak-anak muda.
Dinamika Muhammadiyah di Gresik, Jawa Timur, cukup dinamis. Terutama ketika mendapat dukungan dari para pengusaha kulit yang ada di daerah Kemasan, termasuk gerakan-gerakan sosial yang dilakukan para pengusaha.
Di sinilah kita bisa mengatakan, kalau relasi antara Muhammadiyah dengan pengusaha itu, sangat erat dalam mengembangkan Muhammadiyah.
Di kawasan Kemasan inilah, masih banyak dijumpai rumah-rumah kuno dengan arsitektur unik (model kamuflase) karena perpaduan antara rumah dan sarang burung walet.
Terlihat pula, beberapa rumah sudah ditetapkan menjadi heritage dan masih tetap terjaga kelestariannya hingga saat ini.
Kota Gresik, kota santri yang cukup akomodatif, menerima Muhammadiyah. O ya, relasi positif antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah terjadi di Bunga karena berdirinya Muhammadiyah dan NU dilakukan secara bersamaan untuk membendung paham PKI.
Inilah relasi positif di Gresik, yang terjadi di awal-awal berdirinya Muhammadiyah. (Widiyastuti)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow