ads
Ekspedisi Zakat Lazismu untuk Maluku Berakhir di Desa Kulur

Ekspedisi Zakat Lazismu untuk Maluku Berakhir di Desa Kulur

Smallest Font
Largest Font

KULUR — Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LazisMu) bekerjasama dengan Badan Zakat Nasional (Baznas) menggelar acara penutupan kegiatan ekspedisi zakat untuk Maluku pada Jum’at (14/9/2018) di Lapangan Desa Kulur, Kecamatan Saparua, Maluku Tengah.

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Meski sempat diguyur hujan, acara penutupan tetap berlangsung khidmat. Hadir dalam acara tersebut Direktur Utama Lazismu Pusat Hilman Latief, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Maluku Abdul Haji Latua, Sekretaris Lazismu Pusat Mahli Zainuddin, Pendeta Gereja Eben Haezer Nus Latumahina dan jajaran Pemerintah Daerah Saparua.

Disampaikan Hilman, Muhammadiyah berdasar keputusanan Muktamar di Makassar berkomitmen untuk terus mengurangi kesenjangan di daerah-daerah pedalaman, salah satunya yakni di Maluku.

“Putusan Muktamar ini diterjemahkan Lazismu dengan mengadakan program-program tertentu untuk di daerah 3T,” jelas Hilman.

Hilman juga mengatakan, program yang dijalankan tidak hanya menyasar pada umat Islam, namun juga masyarakat non-Islam.

“Muhammadiyah berkeinginan membawa wajah Islam sebagai rahmat bagi semesta raya, yang tidak mengotak-kotakkan pada agama, suku dan ras tertentu dalam memberikan bantuan,” jelas Hilman.

Melalui program ini,  Muhammadiyah juga berperan untuk mendorong kerukunan antarumat beragama.

Project Manager Ekspedisi Zakat untuk Maluku, Mahli Zainuddin, menyampaikan, program ini terselenggara atas kerjasama LazisMu dengan Badan Zakat Nasional (Baznas). Dan, program ini memberikan layanan pengobatan gratis, pembagian sembako hingga sunatan massal.

Untuk ekspedisi periode ke tiga ini, pulau yang dikunjungi sejak April 2018 adalah Pulau Seram, Pulau Haruku dan Pulau Saparua.

Ekspedisi zakat ke tiga ini dimulai sejak April 2018 dengan mengunjungi pulau Seram dan Haruku pada Juli 2018 lalu, dan ditutup di pulau Saparua pada 14 September 2018.

Kegiatan yang diselenggarakan meliputi penyuluhan kesehatan, pemeriksaan kesehatan gratis, sunatan massal, dan juga penyerahan sembako paket merdeka.

“Selain itu, juga telah dilakukan pemberdayaan nelayan dan penyerahan solar cell untuk rumah ibadah di Desa Kulur,” ungkap Mahli.

LazisMu juga telah berkomitmen menjalankan program ekspedisi zakat di Maluku menggunakan Klinik Apung Muhammadiyah Said Tuhuleley dan mengunjungi pulau terpencil di Maluku.

Kini, program ekspedisi zakat memasuki periode ke tiga dan akan segera berakhir.

Program ini, kata Mahli, akan diupayakan untuk terus berlanjut. Bahkan, memperluas cakupan daerah yang disasar.

Respon positif terkait program tersebut turut disampaikan Mansur Natilole, Pejabat Kepala Pemerintah Desa Kulur.

Mansur mengatakan, kegiatan seperti ini membawa dampak positif bagi masyarakat. “Ini terlihat dengan sangat antusiasnya masyarakat yang mengikuti pengobatan gratis,” kata Mansur, hari ini.

Setidaknya ada 167 warga Kulur mengikuti pengobatan gratis. Sedangkan 100 warga tidak mampu mendapatkan sembako, dan enam orang anak mengikuti sunatan massal.

“Alhamdulillah, masyarakat merasa senang dan haru telah diberi bantuan karena masih banyak warga di desa ini yang memiliki taraf hidup di bawah rata-rata,” ujar Mansur.

Diakui Mansur, warga Kulur selama ini sulit mendapatkan akses layanan kesehatan. Selain minimnya transportasi, untuk akses kesehatan terdekat di pusat kota Saparua, warga harus menempuh perjalanan 18 kilometer sampai ke Pos Kesehatan terdekat.

Sedangkan fasilitas kesehatan di Desa Kulur, hingga kini masih belum tersedia. Hanya ada kunjungan tim kesehatan dari Kabupaten yang datang satu bulan sekali. (Adam)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Paling Banyak Dilihat