Abdul Mu’ti: Beragama Sangat Mudah, Jangan Dipersulit

Abdul Mu’ti: Beragama Sangat Mudah, Jangan Dipersulit

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA — Sudah setahun pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia. Dampak yang ditimbulkan sangat besar, termasuk dalam hal keagamaan. Dalam situasi seperti ini mengharuskan umat Islam melaksanakan ibadah dengan menyesuaikan keadaan.

Hal itu disampaikan Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, dalam Pengajian Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jum’at (9/7).

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Dalam pengantarnya di pengajian umum bertema “Idul Adha dalam Masa Pandemi”, Abdul Mu’ti mengatakan, tema diangkat karena PP Muhammadiyah ingin memberikan penjelasan kembali kepada warga Muhammadiyah terkait fatwa beribadah di masa pandemi Covid-19. “Menegaskan kembali bagaimana kita beragama dan bagaimana pandangan Muhammadiyah dalam beribadah di masa pandemi Covid-19, khususnya saat ‘Idul Adha,” jelasnya.

Narasumber dalam pengajian virtual tersebut adalah Dr. H. Agung Danarto, M.Ag. (Sekretaris PP Muhammadiyah), H Fathurrahman Kamal, Lc., M.S.I. (Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah), dan Dr. H. Hamim Ilyas, M.Ag. (Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah).

Abdul Mu’ti menyoroti penggunaan media sosial di kalangan masyarakat. “Kalau kita melihat dari berbagai survei bagaimana masyarakat menggunakan media sosial, ini menjadi catatan bagi PP Muhammadiyah mengingat kita hidup di zaman semakin terbuka,” ujarnya.

Mengutip hasil survey Microsoft, Abdul Mu’ti mengatakan, pengguna internet di Indonesia termasuk paling tidak sopan di dunia. Dalam konteks agama, seringkali menjumpai informasi hoax yang cukup menyita waktu masyarakat.

Jika melihat umat Islam saat ini, yang beberapa di antaranya cenderung melihat informasi yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan, bagi Muhammadiyah persoalan ini menjadi penting. Warga Muhammadiyah ada yang lebih mengikuti fatwa-fatwa portal Islam lain dibandingkan fatwa Tarjih.

Padahal, dalam Al Quran Surat Al-Isra’ ayat 36 sudah ditegaskan bahwa tidak boleh mengikuti sesuatu yang kita tidak tahu dan dasarnya tidak jelas. Dalam surat An-Nahl ayat 43 Allah SWT memerintahkan kita untuk bertanya kepada ahlinya apabila tidak mengerti.

Selain kecenderungan melihat informasi yang tidak jelas, Abdul Mu’ti juga melihat kecenderungan umat Islam yang merasa sempurna kalau menjalankan sesuatu yang berat. Padahal Islam memberi banyak keringan dalam beragama.

Dalam surat Al Baqarah ayat 239 sudah diterangkan Allah SWT menghendaki kemudahan dalam beragama dan jangan mempersulit. Selain itu Hadits Riwayat Imam Bukhari dari Abu Hurairah menyebutkan bahwa Rasulullah SAW mengingatkan kita untuk tidak berlebihan dalam beragama. Agama itu seharusnya mudah, maka jangan mempersulit karena nanti akan dikalahkan oleh agama.

Abdul Mu’ti berpesan mengerjakan syariat semestinya dan senantiasa beragama dengan gembira. Juga dalam beragama, jangan mencari kesulitan dan dilakukan dengan berlebihan serta mengikuti sesuatu yang tidak ada tuntunannya. (*)


Wartawan: Dzikril Firmansyah Atha Ridhai
Editor: Affan Safani Adham

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
MediaMu Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow